Obrolan warung kopi si butet - What kind of animal is AFTA and FTA??

Karena mungkin kita sudah capai dengan kasus KPK-POLRI, ANTASARI, Bank Century, yang sepertinya tak zelas arahnya kemana, lebih baik kita buka obrolan baru lagi yang sepertinya terlewatkan karena kakus-kakus eh kasus-kasus diatas...BTW, sepertinya tulisan saya "MIND DECEPTION" terbukti juga untuk kasus-kasus itu...hmmm....

Oklah, itulah itu..yang terlewatkan yang saya maksudkan adalah mengenai FTA China - ASEAN. Pemerintah (diwakili Menko Kesra, www.tribun-timur.com, 03-01-10) khawatir AFTA akan ganggu perdangan domestik. Apabila kita membaca berita yang disebutkan disitus tersebut, Menko Kesra berharap jika AFTA yang diterapkan bisa "DITUNDA" karena bisa "MENGANCAM"....

Kompas.com, 3 Januari 2010: Mulai 1 Januari 2010, kawasan perdagangan bebas antara China-ASEAN (Free Trade Area/FTA) mulai berlaku. Jadi yang ditakutkan MENKO KESRA -pemerintah,red- kita sebenarnya AFTA atau FTA???

Untuk mengetahui sejarah diprakarsainya AFTA dapat dilihat lengkap di http://www.tarif.depkeu.go.id/Others/?hi=AFTA. Secara garis besarnya, AFTA diberlakukan untuk menuju masyarakat ekonomi asean (Asean Economic Community-AEC)-seperti masyarakat ekonomi eropa. Pada awalnya AFTA ini hanya melibatkan negara-negara ASEAN (Brunei,Indonesia,Malaysia,Singapura,Philipina,dan Thailand dimulai 2010, dan Kamboja,Laos, Myanmar,Vietnam pada 2015) dimana negara-negara tersebut sepakat untuk mewujudkan tarif 0-5 persen utk pos impor/ekspor dalam inclusion list (IL) antara negara-negara tersebut. Gagasan ini pada dasarnya cukup baik, karena bagi kita (Indonesia) masih dapat dikatakan bersaing dengan negara-negara tsb (aplagi didukung dengan SDA yg melimpah, SDM yang murah, walaupun dengan birokrasi yang cukup njilimet) dan dapat diprediksi mendongkrak perekonomian Indonesia (baca 'Manfaat dan tantangan AFTA bagi Indonesia di situd depkeu diatas). Pada tahap ini kita dapat mengatakan prospek yang cukup baik.

Hal yang lain muncul ketika Cina menyatakan ingin bergabung kedalam prakarsa AFTA yang dibuat oleh ASEAN, dimana hal ini menyebabkan Cina juga dapat secara gratis mengekspor/impor produknya ke negara-negara ASEAN sesuai daftar IL tadi. Oleh karena itu muncullah istilah China-ASEAN FTA. Dan inilah yang sebenarnya dikhwatirkan oleh pemerintah. KENAPA?

Tentunya kita tahu bahwa produk Cina ditawarkan dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan produk Indonesia. Dengan dibukanya FTA, pasar Indonesia akan dibanjiri oleh produk-produk Cina, yang dapat menyebabkan matinya produksi dalam negri. Mari kita analisa dampak ikutannya, sbb-disederhanakan:

Produk Cina masuk (lebih murah) --> Produk Indonesia tidak bisa berjaya (lebih mahal)---> Produsen dalam negri tidak bisa mendapatkan untung bahkan balik modal untuk menjalankan usahanya terus ---> Produsen tutup ---> PHK karyawan......--> penganguran bertambah...ujung-ujungnya kemiskinan bertambah.

Inilah yang mungkin ditakutkan oleh Menko Kesra -pemerintah- kita. Wajar saja demikian, karena ada lebih dari 90 item bisnis yang termasuk ke wilayah AFTA ini (download daftarnya dari http://www.kaskus.us/showthread.php?p=148442198).

Cina tentu saja tidak hanya ingin membidik ASEAN sebagai daerah sasaran pemasaran produknya. China berjaya di negara-negara Arab dan selandia baru, tetapi belum berjaya di Eropa, AS. Dengan adanya FTA, Cina dapat merubah konstelasi perdagangan antara negara ASEAN dengan negara-negara Eropa, dan AS dalam arti kasarnya Cina dapat merebut pasar yg sebelumya dikuasai negara-negara barat terhadap negara ASEAN. Jika hal ini terjadi, negara barat pasti melakukan manuver untuk dapat bersaing dengan Cina, dan jika melihat kondisi negara barat dengan tingkat kehidupan yang tinggi, mungkin hal ini tidak dapat tercapai. Bagaimana caranya agar negara barat dapat bersaing? Ada pepatah barat berkata "If you can't fight them, join them"...kemungkinan besar negara barat juga akan membuka pasarnya, teknologinya untuk dapat bekerjasama dengan Cina. Jika hal ini terjadi, maka era globalisasi yang sebenarnya telah terjadi!

Sebagai pengusaha ataupun karwayan, seharusnya secara dini kita harus mampu mengidentifikasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, sehingga kita bisa mengantisipasi apabila terjadi hal diatas.
Sekedar buah pikiran saja untuk tips bertahan dari kondisi ini, sesuai yang pernah saya baca:
1. Sektor makanan dan minuman kemungkinan besar akan bertahan.
2. Usaha yang bisa bertahan adalah usaha yang mengandalkan sektor hasil bumi, tanah, seperti pertambangan: batu bara, emas, minyak, gas, panas bumi, dsb, karena hal ini terkait dengan ketersediaan dan kualitas material dimana faktor-faktor ini tidak dapat banyak ditiru, diduplikasi, dsb (terkait sepenuhnya dengan pengolahan, sumber daya)
3. Jika bergerak di bidang usaha tekstil, garment, seharusnya dilakukan/didapatkan hak cipta produk untuk menjaga agar tidak ditiru
4. Banyak melakukan inovasi, baik produk ataupun teknologi.
5. Untuk pekerja, jadilah unik (memiliki kelebihan yg tidak dimiliki oleh orang lain)
6. Untuk pekerja, be specific, sederhana, tetapi handal.

Selamat berjuang!.

Adven

No comments:

Post a Comment

Silahkan mengisi komentar anda pada kolom yang telah disediakan.
Kindly have me your comment at the provided column below.

Feel free to have a comment in this blog. I will responds to your blogs, if its required to.
I'm quite sure that we can share a thought for the topics of this blog.